MAKALAH STRUKTUR DAN ANALISIS KARYA SASTRA PUISI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Pengantar Teori Sastra
Dosen: Ening Nanda Rama,
M.pd
Disusun
Oleh:
ZAKI ZULKARNAIN (1601021020)
IRFAN SIREGAR (1601021012)
FAHRUL ROZI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PELITA
BANGSA BINJAI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada
Allah SWT. atas segala karunia yang tiada henti-hentinya pada hamba-Mu ini. Terima kasih untuk kedua orang tua yang memberikan
dorongan dan bantuan baik secara moral maupun spiritual. Dalam penyusunan makalah
ini, kami banyak sekali mengalami kesulitan karena
kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan meskipun banyak kekurangan.
Kami menyadari sebagai mahasiswa yang pengetahuannya
belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang positif untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat dan digunakan sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang.
Amin.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR
ISI..........................................................................................................................ii
BAB I MAKALAH
MENGANALISIS KARYA SASTRA PUISI INDONESIA....1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………….............................….2
1.2
Tujuan
Penulisan……………………………………..............................3
1.3
Fokus
Penelitian……………………………………...............................4
a. Analisis Karya Sastra Puisi..................................................................5
1.
Karya Taufik Ismail (kami muak dan bosan).................................6
2.
KH. Mustofa Bisri (Sujud)...........................................................7
3.
Charil Anwar (Aku).............................................................8
1.4
Sistematika
Penulisan………………………………...............................
BAB II MENGANALISIS JENIS KARYA SASTRA PUISI INDONESIA.............9
2.1 Pengertian
Puisi........................................................................................10
2.2 Unsur-unsur
Puisi.....................................................................................11
2.3 Jenis-jenis
Puisi........................................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
3.1 Simpulan
3.1 Kata Penutup
BAB I
MAKALAH
MENGANALISIS KARYA SASTRA PUISI
INDONESIA
1.1
Latar Belakang Masalah
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió)
= I create) adalah seni tertulis
dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya
untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Penekanan
pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan
rima adalah yang membedakan puisi dari prosa.
Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki
pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi
sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas.
Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang
lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris
pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal
tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya.
Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang
terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut
menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala
'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam
menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru
Di Indonesia, puisi
telah mulai ditulis oleh Hamzah Fansuri dalam bentuk syair Melayu dan ditulis dengan
huruf Arab di akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17 (Ismail, 2001:5).
Ahli-ahli sastra
banyak yang membedakan dan membagi perpuisian Indonesia menjadi puisi lama dan
puisi baru. Namun, apa yang disebut puisi lama itu masih tetap diapresiasi dan
diproduksi sampai saat ini. Disamping itu, puisi baru juga tidak bisa
melepaskan puisi lama karena ia bisa jadi ilham yang penuh keindahan untuk dikerjakan.